Masih segar dalam ingatan saya  ketika pada tahun 1994 di sekolah saya mencoba komputer untuk yang  pertama kali di sekolah. Komputer ini berbasiskan microprocessor Intel  8086. Tidak hanya lambat karena tidak mempunyai hardisk dan hanya  mempunyai RAM tidak lebih dari 64 KB, bahkan layar monitornya pun masih  berwarna hijau. Namun untuk seseorang yang baru pertama kali  'berkenalan" dengan komputer, pada waktu itu hal ini sudah cukup untuk  mengundang kekaguman tersendiri bagi saya.
Untuk  menggunakan komputer ini, mempunyai sebuah disket DOS adalah merupakan  hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Jika Anda sudah menyalakan  komputer, namun Anda belum memasukkan disket DOS untuk booting, maka  bersiap-siaplah untuk "berjumpa" program BASIC. Pada waktu itu BASIC  merupakan program yang sudah terpasang (built-in) pada setiap komputer 8088/8086 atau kompatibel dengan IBM PC.
Seiring  dengan perkembangan zaman, tanpa kita sadari sekarang kita hidup di  dalam dunia yang sedang mengalami proses revolusi penerapan teknologi  komputer yang disebut dengan compurization (komputerisasi).  Komputerisasi tidak hanya mempengaruhi Anda secara pribadi, tetapi juga  keluarga Anda, masyarakat, organisasi-organisasi dan hampir seluruh  aspek kehidupan manusia di dunia ini tidak luput dari sentuhan  komputerisasi.
Revolusi adalah  merupakan jalan hidup dalam dunia industri komputer. 20 tahun yang lalu,  komputer masih berupa mainframe sehingga harganya begitu mahal dan  berukuran sangat besar. Itulah zaman era keemasan komputer mainframe.  Hanya sedikit orang yang berkesempatan untuk bersentuhan dengan  teknologi komputer.
Revolusi Dunia Pemrograman
Pemrogram  pada komputer generasi pertama kebanyakan adalah adalah ahli teknik dan  ahli matematika yang tertarik menggunakan komputer untuk menyelesaikan  permasalahan di bidangnya. Program yang dibuat  pada generasi ini  dilakukan dengan cara menghubungkan beberapa sirkuit di dalam komputer  atau membuat program dalam bahasa mesin yang disimpan di memori komputer  secara permanen. Biasanya program tersebut sifatnya unik untuk suatu  aplikasi tertentu dan bila akan digunakan untuk aplikasi yang lain,  terpaksa harus memprogram sirkuit kembali atau menulis kembali program  di dalam bahasa mesin.
Bahasa  pemrograman yang paling awal dirancang pada tahun 1950-an dan dibuat  semata-mata untuk memecahkan masalah matematika yang kompleks.  Bahasa-bahasa tersebut agak membingungkan bagi orang awam. Namun hal itu  bukanlah masalah berbesar, karena komputer hanya ditemukan di  lembaga-lembaga riset besar. Lambat laut tentunya orang sadar bahwa  teknologi komputer bisa berguna tidak hanya untuk melakukan perhitungan  matematika, namun bisa berguna untuk bidang yang lain. Maka komputer pun  mulai menjadi barang yang biasa ditemukan di lingkungan bisnis dan  universitas. Dengan semakin banyaknya orang yang menggunakan komputer,  semakin banyak pula orang yang sadar bahwa bahasa pemrograman yang rumit  hanya akan menghambat perkembangan komputer itu sendiri.
Pada  tanggal 1 Mei 1964, penemu bahasa BASIC, yaitu Profesor John G. Kemeny  dan Thomas E. Kurtz di Dartmouth College di New Hampshire menjalankan  pertama kali program BASIC.
Bahasa  BASIC (Beginner's All-purpose Symbolic Instruction Code) merupakan  bahasa tingkat tinggi yang berbentuk interpreter, yang memungkinkan  untuk mengoperasikan komputer secara interaktif, program dapat ditulis,  dijalankan, diubah dan dijalankan lagi tanpa harus melalui tahap  kompilasi seperti pada bahasa tingkat tinggi lainnya yang berbentu compiler. Bahasa ini dirancang khusus untuk memudahkan tugas belajar memprogram.
Dalam  waktu kurang dari 2 dekade bahasa C telah berkembang dengan pesat,  tepatnya pada awal tahun 1970-an ketika Dennis Ritchie dari Bell  Laboratories mulai memperkenalkan bahasa C untuk digunakan dalam  lingkungan intern Bell Laboratories.
Pada tahun 1975, Paul Allen, pemrogram  muda yang bekerja ada perusahaan komputer Honeywall dengan teman masa  kecilnya William Bill Gates menawarkan interpreter BASIC kepada Ed  Robert, pemilik perusahaan MITS yang memproduksi komputer mikro Altair  8800 yang mempunyai RAM 4 KB. Kedua orang ini semasa di SMA sudah pernah  mendirikan perusahaan dengan nama Traf-O-Data, tetapi tidak sukses.
Ed  Robert berjanji akan membeli interpreter BASIC tersebut apabila ia bisa  berjalan di atas komputer Altair. Paul Allen dan Bill Gates  mengembangkan interpreter BASIC tersebut tanpa pernah melihat secara  langsung  bentuk dari komputer Altair, apalagi menggunakannya. Apa yang  mereka andalkan adalah manual dari microprocessor Intel 8080  yang digunakan di Altair dan diagram dari komputer Altair itu sendiri.  Untuk mengujinya, mereka menjalankan interpreter BASIC-nya pada komputer  besar dan akhirnya merekam hasilnya ke pita kertas (paper tape).
Ketika Paul Allen akan mendemonstrasikan hasil kerjanya pada Ed Robert, dia teringat bahwa belum ditulis suatu program loader untuk membaca dan meletakkan interpreter BASIC yang ada di paper tape ke dalam main memory Altair. Paul Allen langsung menulis program loader  tersebut dalam bahasa mesin dan memanggil interpreter BASIC dari pita  kertas. Setelah beberapa menit, program berhasil masuk ke main memory.  Paul Allen menyadari bahwa dia dan Bill Gates telah membuat banyak  kesalahan di sana-sini, walaupun demikian, interpreter BASIC ini  akhirnya dapat berjalan juga di komputer mikro Altair dan Ed Robert jadi  membelinya. Untuk kedua kalinya, Paul Allen dan Bill Gates mendirikan  suatu perusahaan yang disebut dengan Microsoft, yang terkenal sampai  sekarang.  Inilah cikal bakal dari BASIC yang terkenal itu.
Sebelum tahun 1980, sistem operasi (operating system - OS)  yang paling banyak digunakan dan dianggap sebagai standar dari OS  adalah CP/M-80 buatan Digital Research. Tetapi sejak tahun 1980,  Microsoft Corporation di Bellevue, Washington yang dikepalai oleh Bill  Gates, mengembangkan OS dengan nama MS-DOS (MicroSoft - DiskOperating  System) untuk komputer 16 bit.
MS-DOS dipergunakan di komputer mikro yang menggunakan microprocessor  Intel 8088 atau Intel 8086, sedang CP/M digunakan pada komputer mikro  yang menggunakan Intel 8080 (8 bit). Pada waktu itu, orang menganggap  bahwa MS-DOS sebagai standar OS untuk komputer 16 bit.
MS-DOS  dikembangkan dalam waktu yang sangat singkat, karena berasal dari  sistem operasi QDOS versi 0.10 yang dibuat oleh perusahaan Seattle  Computer Products. QDOS yang selanjutnya adalah MS-DOS dibuat dengan  menggunakan bahasa mesin (assembler) untuk dengan pertimbangan  terbatasnya memori dan juga kecepatan yang dimiliki oleh komputer  Altair. Pada bulan Juli 1981, Microsoft membeli hak cipta dari QDOS dan  mengubahnya sedikit untuk dijual kepada IBM. Sejak IBM memilih MS-DOS  untuk diterapkan pada IBM PC, yang kemudian diberi nama IBM PC-DOS,  lebih dari 50 pabrik komputer menggunakan MS-DOS untuk diterapkan pada  komputer buatannya.
Sebagai infromasi tambahan, memprogram dengan menggunakan bahasa mesin (assembly)  adalah merupakan mimpi buruk yang dialami oleh para pemrogram. Apalagi  jika memprogramnya dalam lingkungan DOS. Tidak jarang komputer menjadi hang ketika program yang sudah di-compile dijalankan.
Beberapa  tahun kemudian muncullah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang dengan  menawarkan berbagai macam fungsi dalam pustakanya (library).  Akan tetapi, untuk membuat sebuah aplikasi bisnis berbentuk grafik masih  merupakan pekerjaaan yang cukup sulit untuk dilakukan. Jangankan  aplikasi berbentuk grafik untuk menangani permasalahan mencetak data ke  dalam printer saja sudah cukup untuk membuat pemrogram kesulitan. Belum  lagi untuk membedakan antara printer satu dengan yang lainnya, walaupun  keduanya mempunyai tipe yang sama, yaktu sama-sama dotmatrix, pemrogram  harus terlebih dahulu membuat sebuah program yang mengakomodasi semua  printer tersebut. Itulah gambaran kesulitan yang dialami oleh generasi  pertama pemrogram. Dibutuhkan lebih dari 20 tahun untuk mendapatkan  lingkungan pemrograman berbasis DOS yang cukup stabil.
Ketika komputer mikro tergusur oleh IBM PC, maka inilah zaman dimulainya era komputer pribadi (personal computer – PC) dengan antarmuka pemakai grafis (Graphical User Interface - GUI).  Dengan munculnya Microsoft Windows, para pemakai PC bisa bekerja dalam  lingkungan yang kaya grafis dan intuitif. Dengan GUI menyebabkan  aplikasi-aplikasi jauh lebih mudah dipelajari dan dipakai. Hal ini  sebagai ganti belajar mengetikkan dan menghafal perintah-perintah yang  panjang, para pemakai cukup memilih sebuah menu dengan mengklik tombol  mouse. Jendela-jendela pada layar memungkinkan pemakai untuk menjalankan  lebih dari satu program secara bersamaan (multi-tasking). Kotak-kotak dialog muncul ketika sebuah program membutuhkan konfirmasi dari pemakai.
Kendati  lingkungan ini sangat menyenangkan bagi pemakai, namun bagi para  pemrogram hidup tiba-tiba terasa lebih berat. Berpindah ke Windows bukan  hanya memindahkan aplikasi DOS ke dalam Windows, akan tetapi juga  meninggalkan pola pikir lama menuju sebuah lapangan pola pikir baru.  Mereka harus membuat dan memrogram windows, menu, tombol, textbox, font,  kotak dialog, dan beragam elemen lain beserta operasi-operasi di  dalamnya, bahkan untuk program yang paling sederhana sekalipun. Jadi  ketika Microsoft Windows diperkenalkan, para pemrogram merasa gembira  sekaligus tertekan. Gembira karena Windows memberikan platform baru  untuk menuliskan aplikasi grafis serta user-friendly, tertekan karena  Windows menyebabkan pekerjaan mereka menjadi jauh lebih rumit dan lebih  kompleks.
Sebagai contoh, sebuah  program sederhana untuk menampilkan suatu pesan ke layar bisa dituliskan  dalam empat baris perintah oleh pemrogram yang bekerja di bawah MS-DOS.  Program serupa untuk Windows, pada waktu itu, membutuhkan dua atau tiga  halaman kode dan pemrogramnya harus belajar cara mengontrol tombol,  textbox, menu, font, memori, dan sumber daya sistem lainnya. Akan tetapi  manfaat Windows bagi pemakai akhir (end user) memang pasti dan  dalam waktu sekejap orang-orang mulai membeli program-program yang  ditulis untuk Windows. Jadi para pemrogram profesional menggertakkan  giginya dan mulai menulis berhalaman-halaman kode.
Sejumlah  pemrogram berhasil memindahkan dirinya ke dalam lingkungan pemrograman  baru, sejumlah yang lain tertinggal di belakang. Pemrogram yang berhasil  tentunya harus membayar mahal dengan belajar lagi tentang apa dan  bagaimana memrogram dalam lingkungan Windows. Sedang pemrogram yang lain  tentunya bukan tanpa alasan kenapa ia memilih tetap menggunakan  lingkungan DOS sebagai basisnya. Ada yang mengatakan bahwa ia sudah tak  sanggup lagi belajar, namun ada juga berpendapat bahwa kemampuan Windows  masih diragukan. Maka hanya seleksi alamiahlah yang menentukan siapa  yang menang dan siapa yang kalah.
Pada tahun 1986, Dr. Bjarne Stroustrup meluncurkan bukunya yang sangat berpengaruh dengan judul The C++ Programming Language sebagai tanda dimulainya era pemrograman berorientasi objek (Object Programming Language -OOP). Pada tahun yang sama Intel meluncurkan microprocessor  32 bit yang pertama kali yakni 386. Banyak pemrogram profesional  Amerika menggunakan bahasa C++ sebagai bahasa pemrogramannya ketika  membangun suatu aplikasi yang berjalan di atas Windows. Pustaka-pustaka  class (class library) dibangun untuk membantu kecepatan pengembangan suatu aplikasi. Terutama class yang berhubungan dengan objek.
Banyak  orang percaya bahwa Windows mengawali masa berakhirnya pemrogram  amatir. Dalam dunia MS-DOS, para profesional dalam di bidang  non-komputer, biasanya mampu menulis aplikasi-aplikasi sederhana yang  membantu mereka dalam pekerjaannya, merampingkan  perhitungan yang  membosankan, atau mengelola data dengan cepat. Jadi C++ bukanlah bahasa  yang tepat untuk mereka. Karena yang mereka butuhkan adalah bahasa  pemrograman yang cepat dan mudah dipelajari. Sementara C++ adalah bahasa  yang benar-benar berbeda dengan bahasa C sebelumnya karena mengandung  OOP.
Pada waktu itu, sebagian  besar pemrogram profesional membutuhkan waktu 6 bulan untuk akrab dengan  konsep OOP seperti pengkapsulan (encapsulation), pewarisan (inheritance), dan polimorfisme (polymorphism).  Namun bisakah setiap orang memahami hal-hal tersebut? Tentu tidak,  apalagi tuntutan pemrograman dalam Windows begitu rumit bahkan untuk  aplikasi yang paling sederhana sekalipun.
Tuntutan  ini terjawab pada 1991, ketika Microsoft memperkenalkan Visual Basic  versi 1.0. Sistem pemrograman Visual Basic mengemas kerumitan Windows  dengan cara yang benar-benar menakjubkan. Sejumlah besar pemrogram yang  kesulitan untuk mempelajari C++ atau pemrogram yang membutuhkan bahasa  pemrograman yang lebih mudah dan lebih produktif untuk lingkungan  Windows 3.0, dapat dengan mudah dan sukses pindah ke Visual Basic.
Dengan  mengkombinasikan kemampuan bahasa Basic dan peranti desain visual,  bahasa ini menyediakan kesederhanaan dan kemudahan pakai tanpa  mengorbankan kinerja atau fasilitas grafis yang menyebabkan Windows  menjadi lingkungan kerja yang begitu menyenangkan. Menu, tombol,  textbox, font, dan semua elemen lainnya dengan mudah dapat dirancang.  Dan semua fasilitas tersebut tidak membutuhkan lebih dari beberapa baris  pemrograman.
Visual Basic 1.0  adalah salah satu bahasa komputer pertama yang mendukung pemrograman  event-driven. Event-driven adalah gaya pemrograman yang sangat cocok  untuk antarmuka pemakai grafis. Secara tradisional, pemrograman adalah  sesuatu yang berorientasi pada proses dan langkah demi langkah. Sebagai  ganti menuliskan sebuah program yang mengeplot setiap langkah dalam  urutan tepat, pemrogram menuliskan sebuah program yang bereaksi terhadap  tindakan pemakai seperti memilih sebuah menu, mengklik jendela, atau  menggerak mouse. Suatu program yang besar dapat diganti dengan kumpulan  miniprogram yang dipicu oleh event-event yang dilakukan oleh pemakai.  Dan dengan Visual Basic, aplikasi seperti ini bisa dituliskan dengan  cepat dan mudah. Sebagaimana kata Visual yang tersirat,  pemrograman dilakukan secara visual. Ini berarti bahwa sebuah aplikasi  sudah terlihat hasilnya walaupun belum dijalankan. Letak dan ukuran  menu, textbox, tombol, dan elemen lainnya dapat dirancang dengan  menggunakan mouse dan keyboard.
Peredaran  awal Visual Basic sukses besar, terjual puluhan ribu copy dan meraih  penghargaan-penghargaan dari hampir semua majalah komputer. Pada musim  gugur tahun 1992, Visual Basic versi 2.0 diluncurkan dengan menawarkan  kehebatan dan fasilitas-fasilitas penting.
Untuk  memenuhi untuk tuntutan dari para pemrogram seiring dengan perkembangan  bisnis perusahaan, beberapa tahun kemudian Visual Basic 3.0 diluncurkan  dengan kinerja yang sudah ditingkatkan. Bukan hanya DAO (Data Access Object - yang berfungsi untuk mengakses database) sudah ditambahkan, tapi juga akses data visual dengan kontrol data (data control) juga sudah diberikan. Aplikasi data-browsing dapat dengan mudah dilakukan tanpa menulis kode. Kontrol OLE (Object Linking and Embedding) juga sudah ditambahkan.
Seiring  dengan perkembangan teknologi microprocessor yang telah berbasis 386 ke  teknologi Pentium, Microsoft pun kemudian meluncurkan Windows 32  bit-nya yang pertama kali yakni Windows 95. Windows 95 sangat terkenal  karena menampilkan GUI dengan konsep baru yang lebih memudahkan pemakai  dalam menjalankan aplikasi. Untuk menjembatani perubahan dari Windows  3.11 (16 bit) ke dalam Windows 95, Microsoft meluncurkan Visual Basic  4.0 yang menawarkan 2 compiler yang terpisah dan berbeda, yang satu  untuk pengembangan windows 16 bit dan yang lain untuk windows 32 bit.  Pada versi ini, pemrogram sudah dapat membangun program dengan  berbasiskan Componen Object Model (COM) yang mendukung kemampuan untuk membuat Dynamic-Link Libraries (DLLs). Inilah untuk kali pertama konsep OOP diterapkan dalam Visual Basic.
Kemampuan  untuk membangun dan mendistribusikan ActiveX Control diberikan pada  Visual Basic 5.0. Dengan ditemukannya teknologi ActiveX, baik berbentuk  Active DLL (COM) ataupun ActiveX Control (OCX), sebuah pasar baru yang  juga berarti peluang dan pekerjaan baru telah tercipta. Adalah Dan Appleman, penulis buku Developing ActiveX Components with Visual Basic 5.0,  mengatakan "ActiveX: Is It Technology or Is It Marketing?" Teknologi  ActiveX telah menciptakan dan menumbungkan semangat baru dalam dunia  pemrograman. Hari ini, lebih dari 1000 macam ActiveX Control telah  diciptakan dan beredar di pasar dan lebih banyak lagi sedang  dikembangkan.
Meskipun ActiveX  Document juga sudah diberikan pada Visual Basic 5 untuk dukungan  terhadap internet, namun tetap saja hal ini belumlah cukup untuk  memenuhi kebutuhan pemrograman dalam membuat aplikasi berbasis internet.  Menanggapi hal ini, pada 1998, Microsoft meluncurkan Visual Basic 6.0  dengan 3 fitur projek baru: Data Project, DHTML Application, IIS  Application. Dengan 3 senjata baru ini, diharapkan pemrograman Visual  Basic sudah mampu untuk membuat aplikasi internet yang handal. Namun  ternyata, meskipun 3 fitur baru sudah diberikan hal itu belumlah cukup  untuk memenuhi tuntutan perkembangan zaman. Dunia pemrograman  membutuhkan lebih dari itu, revolusi Internet.
Revolusi Bisnis
Sebagaimana  mungkin yang sudah Anda ketahui, hari ini, dunia bisnis telah  berkembang begitu pesat. Perusahaan-perusahaan menyadari bahwa dengan  menggunakan komputer-komputer yang terkoneksi dalam suatu jaringan  beserta dengan komputer servernya, dapat mengubah cara mereka berbisnis.  Informasi dapat dengan mudah dibagi-bagikan dari departemen satu ke  departemen yang lain.
Lambat laut  seiring dengan perkembangan bisnis, dunia bisnis membutuhkan suatu  aplikasi yang cepat dan tepat dalam pengembangan. Bukan hanya aplikasi  yang mampu memecahkan masalah yang dihadapi sekarang, akan tetapi juga  permasalahan yang mungkin terjadi di masa-masa yang akan datang.
Era dunia bisnis tanpa batas (business without boundaries)  pun datang ditandai dengan kelahiran internet. Perdagangan yang selama  ini menggunakan metode konvensional berubah menjadi metode digital. Dari  pemasaran secara langsung dari pintu ke pintu (door-to-door) menuju pemasaran secara online melalui internet.
Gambar I - 1 Bisnis Tanpa Batas
Internet  telah merevolusi cara kita berkomunikasi. Dari komunikasi secara analog  menjadi komunikasi secara digital. Internet membawa suasana baru dalam  bertukar informasi dan hiburan. Bahkan internet menambahkan kata "e"  dalam "commerce" (perdagangan), maka muncullah istilah e-commerce.
Namun  bukan berarti internet tidak mempunyai kekurangan. Sampai hari ini,  Internet tidak lebih dari sekedar "koran". Anda hanya bisa melihat teks  dan gambar yang terdapat di dalamnya, sedang untuk mengedit, menganalisa  ataupun memanipulasi data merupakan suatu hal yang sulit untuk  dilakukan. Walaupun fitur personalisasi sudah diterapkan, akan tetapi  Anda harus selalu mengaturnya ke setiap situs yang Anda kunjungi. Hal  ini menimbulkan pekerjaan yang sama terjadi berulang lagi. Belum lagi  Anda harus beradaptasi dengan teknologi yang digunakan oleh situs  tersebut. Cobalah menghitung berapa banyak waktu Anda yang terbuang  dengan percuma.
Masalah ini akan berlipat ganda jika Anda menggunakan menggunakan lebih dari satu PC atau mobile device.  Untuk mengakses informasi Anda secara online seperti e-mail dan data  penting lainnya, Anda harus berjuang dengan banyak antarmuka yang  seringkali tidak cocok satu sama lain. Cobalah menghitung berapa banyak  kerugian yang Anda derita.
Bagi  pemrogram Web, alat untuk membangun, menguji dan memasang solusi bagi  permasalahan di atas sangatlah tidak mencukupi. Situs yang ada sekarang  lebih banyak menampilkan hal-hal yang sifatnya atraktif dibanding dengan  situs yang bermanfaat. Tak satupun di antara mereka yang memakai siklus  hidup perangkat lunak (software life cycle), mulai dari  analisa, perancangan, pengujian, instalasi sampai dengan pemeliharaan  secara efektif dan efisien. Sampai kapankah hal ini akan terjadi?
Microsoft .NET
Jawabannya  datang ketika Microsoft memperkenalkan Microsoft .NET. Microsoft .NET  akan memungkinkan pemakai mengakses informasi mereka, file-file penting  atau program mereka kapan saja, dimana saja, dalam platform atau alat  apa saja. Inilah visi utama dari Microsoft .NET.
Ide  dasar dari Microsoft .NET adalah mengubah dari situs Web perseorangan  atau peralatan yang terkoneksi dengan internet, menuju konstelasi  komputer, alat, dan service yang bekerja sama untuk menghasilkan solusi  yang lebih luas dan lebih kaya. Pemakai dapat mengontrol penuh kapan dan  dimana serta informasi apa akan dikirimkan kepadanya. Ia tidak harus  mengetahui dimana informasi itu berada dan bagaimana cara ia  memperolehnya. Sebagai contoh, beberapa tahun yang akan datang,  Microsoft dan perusahaan-perusahaan yang bekerja sama dengannya, akan  menghentikan model pengiriman software melalui CD. Sebagai gantinya,  software akan dikirim melalui Web Services di atas internet. Customer  tidak lagi akan membeli software, kemudian menginstall dan memeliharanya  di komputer mereka, sebagai gantinya mereka akan menyewa software  beserta dengan fitur-fitur yang dibutuhkan. Software akan di-download,  di-install, dan dipelihara  oleh Web Service. Adapun masalah update dan  perbaikan akan dilakukan secara otomatis melalui internet. Pada masa  ini, jika Anda ingin menggunakan software untuk menangani sebuah proyek,  seperti program CAD/CAM yang mahal, namun tidak ingin membelinya, Anda  dapat menggunakannya melalui Web Service dan akan dikenakan ongkos sewa  selama menggunakannya. Salah manfaat dari metode ini adalah pembajakan  software selama ini terjadi dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan.  Inilah salah misi yang dipikul oleh Microsoft .NET.
Adapun misi selengkapnya dari Microsoft .NET antara lain:
- Software as service  – Sebagaimana penjelasan di atas, software akan berfungsi layaknya  sebuah service. Sistem pembelian suatu software tidak lagi berlaku,  sebagai gantinya akan diberlakukan sistem sewa. 
- XML enabled  – Tidak seperti HTML, yang dirancang untuk mengontrol penampakan  informasi secara statis, XML sepenuhnya dirancang untuk pengiriman data  terstruktur dari komputer ke komputer yang lain, atau dari mobile device  satu ke mobile device yang lain , atau dari Web Service satu ke Web  Service lain. Hal ini bisa terjadi karena XML juga dapat diprogram dan  diedit sesuai dengan kebutuhan. 
- Range of smart device – Bukan hanya Pocket PC, yang di dalamnya terdapat Windows CE, yang didukung oleh Microsoft .NET namun juga Web TV, handphone, service server, dan peralatan lainnya. 
Gambar I - 2 Macam-macam Smart Device
- New user experience  – Pengalaman-pengalaman baru akan hadir menjumpai pemakai dalam  berinteraksi dengan komputer atau peralatan lainnya. Pengalaman itu  seperti memasukkan data melalui suara (speech recognition), tulisan tangan (handwriting), dan lain-lainya. 
Ketika  DOS menjadi sistem operasi standar yang digunakan pada PC, ia membuka  peluang bagi pemrogram perangkat lunak perseorangan (independent software developer – ISD)  untuk membangun program-program baru yang berjalan di atas DOS. Windows  kemudian datang dan membawa ISD ke tingkat yang lebih tinggi. Dari  aplikasi berbasis DOS yang berupa teks, ke dalam lingkungan yang kaya  grafis (GUI) dan intuitif.
 Gambar I - 3 Masa Peralihan dunia bisnis
Gambar I - 3 Masa Peralihan dunia bisnisWalaupun  era aplikasi Windows masih terus berjalan, namun dunia bisnis tampaknya  akan berubah sekali lagi. Gambar I-3 menunjukkan bahwa gejala perubahan  dari aplikasi yang diperjualbelikan menjadi aplikasi yang di-service-kan.  Inilah masa peralihan baru dalam dunia bisnis. Beberapa tahun yang akan  datang, Anda akan melihat orang menggunakan aplikasi Microsoft Office  yang berjalan di atas aplikasi Internet Explorer atau Netscape  Communicator. Ia akan menulis sebuah tulisan pada Microsoft Word dan  secara bersamaan menggunakan Microsoft Excel untuk melalui beberapa  perhitungan tertentu.
Dunia  pemrograman pun juga akan mengalami perubahan, sistem royalti atau  lisensi yang selama ini masih digunakan, secara lambat namun pasti akan  diganti dengan sistem sewa. Komputer, mobile device, dan service akan berkolaborasi menjadi satu dalam sebuah "orkestra" baru yang berjudul Microsoft .NET. Pada majalah Business Weeks,  edisi Asia, yang diterbitkan pada tanggal 4 Juni 2001, Bill Gates  mengatakan "We're not playing catch-up. We're back in a pioneering  position." (Kami bukan bermain kejar-mengejar. Kami kembali menduduki posisi pelopor).  Sekarang, Microsoft tidak lagi membatasi membatasi dirinya untuk  bermain di lapangan tertentu saja (misalnya software server dan desktop)  akan tetapi telah memutuskan untuk bermain di seluruh lapangan yang  ada. Bahkan lapangan yang belum ada sekalipun pasti akan dimasukinya.